Artikel ini telah ditinjau oleh: drh. Carene Naomi
Ada banyak virus yang bisa menginfeksi dan memicu munculnya penyakit pada kucing, salah satunya adalah FIV atau Feline Immunodeficiency Virus. FIV ini sama dengan HIV yang menyerang manusia, di mana virus menginfeksi sistem imun tubuh kucing, sehingga kucing menjadi sangat mudah untuk terinfeksi. Simak ulasan mengenai FIV pada kucing di bawah ini.
Apa Itu FIV?
FIV atau Feline Immunodeficiency Virus merupakan virus yang bisa ditemukan menginfeksi sistem imun kucing domestik. Cara kerja virus ini sama dengan HIV yang menyerang manusia, yaitu dengan menyerang dan melemahkan sistem imun tubuh kucing tersebut. FIV ini pertama kali dikenali pada pertengahan tahun 1980-an silam.
Meskipun kucing yang terinfeksi FIV terlihat baik-baik saja atau normal dalam waktu beberapa tahun, namun sebenarnya kucing tersebut menderita akibat penurunan sistem imun. Lemahnya sistem imun kucing membuatnya lebih mudah terinfeksi oleh bakteri, virus, jamur, ataupun protozoa dari lingkungan sekitarnya, yang bisa menyebabkan penyakit tertentu pada kucing.
Sama halnya dengan HIV, setelah melewati waktu beberapa lama, HIV akan membuat kucing menderita AIDS atau sindrom yang disebabkan oleh melemahnya sistem imun tubuh di kemudian hari. Pun begitu, usia ekspektasi hidup kucing yang terinfeksi FIV masih tergolong sama dengan kucing sehat atau tidak terinfeksi oleh virus satu ini.
Penyebab Infeksi FIV
Sebagai pemilik kucing, sudah seharusnya Anda waspada akan hal-hal yang berpotensi menyebabkan infeksi FIV pada kucing. Infeksi FIV ini sendiri pada umumnya menular dari satu kucing ke kucing lain melalui gigitan. Jadi, gigitan kucing positif HIV yang mengandung virus tersebut, akan menular ke kucing lain melalui luka gigitan yang disebabkan olehnya.
Selain itu, FIV juga bisa menular dari induk kucing ke anak kucing, meskipun kasus penyebaran virus FIV seperti ini terbilang begitu langka terjadi. Biasanya, penularan dari induk ke anak kucing ini terjadi pada saat kehamilan, melahirkan, atau bisa juga saat sedang menyusui. Sekitar seperempat dari kucing yang lahir dari induk yang terinfeksi, akan mengalami infeksi FIV juga.
Tahapan Perkembangan Infeksi FIV pada Kucing
- Fase Akut
Fase akut merujuk pada fase infeksi pada 1 hingga 3 bulan awal infeksi itu terjadi. Pada fase akut ini, virus akan dibawa ke kelenjar limfa, di mana virus tersebut akan mereproduksi sel darah putih yang dikenal dengan istilah sel limfosit T. Sel limfosit T ini merupakan jenis limfosit yang bertugas untuk mengontrol respons sistem imun tubuh terhadap serangan virus ataupun zat asing lainnya.
Virus ini kemudian akan menyebar ke kelenjar limfa lainnya di seluruh tubuh, sehingga menyebabkan terjadinya pelebaran kelenjar limfa secara sementara. Pada saat kondisi ini terjadi, biasanya akan disertai dengan demam, depresi, serta menurunnya nafsu makan. Gejala yang ditimbulkan pada fase ini terbilang ringan, sehingga kerap tidak terlihat oleh pemilik kucing.
- Fase Asimptomatik
Setelah fase akut, infeksi FIV akan memasuki fase asimptomatik. Fase asimptomatik ini akan berlangsung selama beberapa bulan hingga bahkan beberapa tahun. Selama fase asimptomatik ini, virus akan mereplikasi dirinya dengan lambat di dalam sel-sel yang ada di sistem imun tubuh kucing. Sayangnya, tidak ada gejala kentara yang muncul pada saat proses replikasi tersebut berlangsung.
- Fase Progresif
Setelah fase asimptomatik, infeksi FIV akan memasuki fase progresif. Pada fase progresif inilah infeksi sekunder biasanya terjadi. Adapun penyakit yang muncul pada fase progresif ini biasanya tidak berkaitan dengan FIV itu sendiri, melainkan dari infeksi sekunder atau masalah pada sistem imun. Kucing bisa mengalami infeksi pada kulit, mata, sistem saluran kemih, ataupun sistem pernapasan.
Selain itu, di fase ini juga kucing berisiko mengalami kondisi berupa peradangan pada gusi dan gangguan kesehatan gigi dan mulut yang terbilang parah atau dikenal dengan istilah gingivostomatitis. Pada saat kucing sudah menderita banyak penyakit akibat infeksi sekunder tersebut, maka kemungkinannya untuk bertahan juga akan semakin kecil.
Gejala yang Ditimbulkan oleh FIV
Infeksi FIV pada tahapan awalnya akan menyebar di dalam tubuh kucing tanpa menimbulkan gejala yang terlihat kentara, sehingga membuatnya sulit untuk diketahui oleh si pemilik. Nantinya, gejala akibat infeksi FIV akan muncul pada saat tahapan progresif, di mana infeksi sekunder berisiko terjadi. Simak berikut ini beberapa gejala yang umum muncul akibat infeksi FIV kucing.
- Demam
- Lesu
- Pembesaran kelenjar limfa
- Mengeluarkan air liur
- Berat tubuh berkurang
- Abses
- Nafsu makan berkurang
- Diare
- Keguguran
- Infeksi pada sistem pernapasan, kulit, kandung kemih, ataupun mata
- Konjungtivitis dan uveitis
- Lemah
- Kejang
- Perubahan perilaku
- Limfoma atau leukemia
Cara Mengobati Infeksi FIV pada Kucing
Sama halnya dengan HIV, hingga saat ini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan kucing yang terinfeksi FIV. Namun, Anda bisa menjaga kucing agar tetap bisa bertahan hidup dengan berbagai cara, seperti memberinya makanan yang sehat, rutin melakukan kontrol parasit, serta rutin melakukan pemeriksaan kesehatan kucing di dokter hewan secara berkala.
FIV (Feline Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menginfeksi sistem imun kucing, sehingga membuatnya mudah untuk terinfeksi oleh virus ataupun zat asing lainnya yang menyerang tubuh. Bagi Anda yang berdomisili di Bali dan baru saja menyadari munculnya gejala yang asing pada kucing Anda, hubungilah WA Rhema untuk menjadwalkan pemeriksaan.
Sumber:
Seraydar, Krista. (2022, November 03). FIV in Cats: What You Should Know. PetMD. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2023 melalui https://www.petmd.com/cat/conditions/infectious-parasitic/c_ct_feline_immunodeficiency_virus_infection
Farmer, Vanesa. (2023, Maret 16). Cats and FIV: Symptoms, Causes, and Treatments. WebMD. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2023 melalui https://www.webmd.com/pets/cats/cat-fiv-feline-immunodeficiency-virus
Weir, Malcolm et al. Feline Immunodeficiency Virus (FIV). VCA Animal Hospitals. Diakses pada tanggal 31 Oktober 2023 melalui https://vcahospitals.com/know-your-pet/feline-immunodeficiency-virus-infection